Pengertian Manajemen Proyek, Tujuan, Proses Dasarnya
Manajemen Proyek – Pengertian manajemen proyek adalah manajemen proyek sendiri berarti penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik dalam proyek untuk memenuhi persyaratan proyek.

Sebuah proyek itu bersifat sementara, karena memiliki awal dan berakhir pada waktu telah ditentukan. Penentuan waktu pelaksanaan proyek ini beradasarkan sumber daya dan seberapa besar proyek tersebut. Makanya tidak jarang kita melihat plang dari sebuah proyek lengkap dengan waktu dan biayanya.

Proyek ini termasuk operasi yang unik karena sifatnya yang sementara, ia dirancang untuk mencapai tujuan tunggal dalam waktu tertentu. Jadi tidak jarang tim proyeknya sering berbeda dari biasanya, yang penting target bisa tercapai. Contohny pada proyek bangunan.

Yang lebih berat lagi, semua harus berhasil mengantarkan proyek selesai pada waktu yang tepat dengan keadaan tersebut. Selain itu biaya yang digunakan pun harus mencukupi. Agar semua itu bisa terwujud maka perlu ada manajemen proyek. Apa itu manajemen proyek? mari kita simak.

Pengertian Manajemen Proyek

Dalam KBBI proyek memiliki arti rencana pekerjaan dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya) dan dengan saat penyelesaian yang tegas. Yang menjadi kata kuncinya adalah sasaran khususdan penyelesaian yang tegas.

Sasaran dan penyelesaian ini sudah ditentukan sejak awal dalam proses manajemen proyek. Nah manajemen proyek sendiri berarti penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik dalam proyek untuk memenuhi persyaratan proyek. (sumber: pmi.org)

Persyaratan tersebut biasanya lamanya pengerjaan proyek dan juga sumber dana untuk proyek tersebut. Itu berarti tugas manajemen proyek adalah mengoptimalkan sumber dana dan SDM agar proyek bisa tercapai tepat pada waktunya.

Tujuan Manajemen Proyek

Manajemen proyek memiliki tujuan dalam pemanfaatannya yang biasanya menjadi alasan penting dari manajemen proyek. Berikut ini beberapa tujuan dari manajemen proyek yang dituliskan ilmusipil.com :
  • Menyelesaikan proyek tepat waktu
  • Proyek selesai dengan kuantitas yang tepat
  • Kualitas standar proyek terpenuhi
  • Biaya yang digunakan sesuai dengan rencana biaya
  • Menghindari gejolak sosial dengan masyarakat
  • Tercapainya K3 dengan baik
  • Tiga Garis Besar Manajemen Proyek
Secara umum pada proses manajemen ada tiga bagian yang selalu ada tidak terkecuali manajemen proyek, yaitu perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek.

1. Perencanaan

Sebuah proyek harus memiliki perencanaan yang matang, artinya penyelenggara proyek harus mempersiapkan berbagai hal. Mulai dari administrasi hingga program teknis agar setiap step pengerjaan proyek dapat diimplementasikan dengan baik.

Perencanaan yang matang juga dilakukan dengan meletakkan dasar dari tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan semua program teknis dan menyiapkan administrasi supaya dapat diimplementasikan.

2. Penjadwalan

Pada penjadwalan kita harus merincikan informasi tentang waktu pelaksanaan proyek dan perkiraaan kemajuan proyek. Bagian ini meliputi progres dari waktu ke waktu, durasi pekerjaan, dan sumber daya baik tenaga kerja, peralatan, biaya, dan material.

Nah penjadwalan ini harus diringi proses monitoring dan juga updating. Gunanya untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis supaya sesuai dengan tujuan proyek tersebut.

Karena kalau ada hal yang melenceng dari yang direncanakan, harus dilakukanlah evaluasi dan tindakan koreksi agar proyeknya tetap berada di jalur yang benar.

3. Pengendalian Proyek

Garis besar terakhir adalah pengendalian proyek. Tujuan utaman pengendalian proyek ini ialah mencegah dan meminimalisir penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya pengerjaan proyek.

Tujuan lain dari pengendalian proyek yaitu melakukan optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahap pengendalian proyek antara lain kegiatan pengawasan, koreksi selama proses pengerjaan proyek, dan pemeriksaan kembali proyek yang tengah digarap.

5 Proses Dasar Manajemen Proyek

1. Konsepsi dan Inisiasi Proyek
Pada proses ini ide untuk sebuah proyek akan diperiksa dengan teliti untuk menentukan apakah menguntungkan atau tidak untuk organisasi. Selama fase ini, tim pengambilan keputusan akan mengidentifikasi apakah proyek tersebut secara realistis dapat diselesaikan.

2. Pendefinisian dan Perencanaan Proyek
Sebuah rencana proyek, rancangan proyek atau ruang lingkup proyek dapat dituliskan dan menguraikan pekerjaan apa saja yang akan dilakukan. Selama fase ini, tim harus memprioritaskan proyek, menghitung anggaran dan jadwal, dan menentukan sumber daya apa yang dibutuhkan.

3. Pelaksanaan Proyek atau Eksekusi
Pada proses ini sumber daya distribusikan dan tim diberitahu tentang tanggung jawab masing-masing. Saat inilah sebuah proyek harus mengambil ancang-ancang untuk mulai melaksanakan persiapan yang sudah ada.

4. Kinerja dan Kontrol Proyek
Manajer proyek akan melihat status proyek dan kemajuannya apakah sesuai dengan rencana yang sebenarnya, seperti sumber daya untuk pekerjaan yang dijadwalkan. Selama fase ini, manajer proyek mungkin perlu menyesuaikan jadwal atau melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga proyek berjalan sesuai target.

5. Closing Proyek
Setelah tugas proyek selesai dan klien telah menyetujui hasilnya, evaluasi diperlukan untuk menyoroti keberhasilan proyek dan belajar dari sejarah proyek. Inilah tahap terkahir yang perlu dilakukan oleh jajaran manajemen proyek saat proyek selesai.

Proyek dan proses manajemen proyek bervariasi dari industri ke industri. Namun, kelima hal ini adalah elemen dasar dari sebuah proyek. Tujuan umumnya adalah untuk menawarkan produk, mengubah proses atau untuk memecahkan masalah untuk manfaat organisasi.
 
 
Kalkulator
 
 
Today, there have been 4 visitors (176 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free